Sosok itu berjalan menelusuri malam ..
Tatapannya tajam menatap sekelilingnya namun ada kesenduan dibalik tatapannya yang tajam itu ..
Langkahnya terhenti ketika melihat sebuah bangku panjang ditaman yang hampir dilewatinya ..
Dia duduk dikursi itu dan seketika dia tersadar betapa lelah kakinya karena entah sudah berapa jauh dia melangkah dari titik mulanya ..
Beberapa sosok lain yang lalu lalang didepannya hanya ditatapnya dalam diam ..
Ada yang tersenyum padanya dan menawarkan yang sedang dibawa padanya tapi dia hanya menggeleng pelan sebagai tanda menolak dan tersenyum ..
Ada yang menatapnya dengan tatapan benci, mungkin karena mereka ingin duduk dibangku yang sedang didudukinya sekarang ..
Ada juga yang hanya sekedar menatap untuk kemudian berlalu dari hadapannya ..
Dan kemudian, sosok lain yang sangat dikenalnya datang menghampirinya ..
Sosok itu menyapanya seperti biasanya dan kemudian memberikan bahunya untuk dijadikan tempat bersandar ..
Dia pun menyandarkan kepalanya dibahu itu, namun hanya sejenak ..
Ada sedih karena bahu itu dulunya terasa sangat nyaman dan bahkan sangat didambakan olehnya ..
Tapi kini, semua terasa berbeda. Dia tidak bisa lagi menerima bahu itu untuk dijadikan tempatnya bersandar ..
Tatapan nanar dan mengandung sejuta kata maaf diarahkan kepada pemilik bahu itu ..
Pemilik bahu itupun menatapnya sedih dan kemudian berurai airmata ..
Dia bisa merasakan luka mendalam dari pemilik bahu itu ..
Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa ..
Pemilik bahu itu pun pergi, meninggalkannya dengan langkah cepat dan isak tangis, dan kemudian menghilang di ujung jalan ..
Dia kembali menatap sekelilingnya .. Ada beberapa sosok yang kembali lewat dan terus lalu lalang dihadapannya meminta perhatiannya ..
Dia melihat ada taman bermain yang menyediakan ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, komedi putar, rumah cermin, dan berbagai macam permainan lainnya ..
Dia pun beranjak dari kursi itu dan mengajak mereka masuk ke taman bermain itu dan bermain bersama mereka ..
Dia sudah merasa lelah, tapi dia tidak bisa menolak kehadiran sosok-sosok yang kini ditemaninya bermain ..
Sosok-sosok itu tidak menyadari kalau sebenarnya merekalah yang sedang dijadikan objek permainan olehnya ..
Dia ingin berhenti, tidak tega melihat mereka terus terbuai dengan kesenangan semu yang diberikan olehnya ..
Tapi jiwa iblis didalam dirinya memintanya untuk terus membuai mereka sampai tiba waktunya untuk dijadikan tumbal sebagai penebus rasa sepi dan hampanya dia ..
Sesekali dia melihat ke arah luar taman bermain itu, lebih tepatnya kearah bangku yang ditinggalkannya ..
Berharap sosok yang sangat didambanya duduk disana dan memanggilnya untuk duduk disitu bersamanya ..
Tapi sosok itu tidak kunjung datang ..
Dia sudah hampir putus asa dan udah sangat lelah ..
Akhirnya dia kembali duduk dibangku kosong itu .. Walaupun sesekali kembali ke taman bermain meladeni sosok-sosok didalamnya ..
Dia masih tetap menanti sosok yang sangat didambanya .. Sosok yang dulu menemaninya berjalan menelusuri malam, menggenggam tangannya, menjaganya dari seruan suara iblis yang mencoba menghantui pikirannya .. Sosok yang begitu dikasihi dan dicintainya .. Sosok yang kini begitu jauh darinya dan bahkan tak terlihat keberadaannya ..
Dia tidak lelah menanti .. lelahnya tidak pernah berujung .. dia pun tidak bisa menemukan cara membuat lelahnya berujung atau bahkan menghapus segala rasa kasih dan cintanya .. bahkan jika harus menunggu keajaiban agar sosok itu muncul pun dia seperti tidak lelah menanti ..
